Keberadaan Maskot Kota Jakarta

"Anda tahu apa Maskot Kota Jakarta??"
Mungkin kebanyakan orang kurang mengetahui tentang maskot jakarta, bahkan ada yang sama sekali tidak tahu.
Banyak yang akan menjawab bahwa maskot kota jakarta adalah Monas, atau juga ada yang menjawab apa saja. Sebenarnya itu semua adalah jawaban yang salah.

Mungkin kita (terutama orang jakarta) kurang mengetahui siapa sebenarnya Maskot Kota Jakarta yang sebenarnya disini kita akan mengetahui lebih banyak fakta tentang si Maskot ini.
Apakah anda pernah melihat burung elang dengan tubuh berwarna coklat atau merah karat dan kepala berwarna putih??


Elang ini dikenal oleh banyak orang dengan nama Elang Bondol (Haliastur indus).
Sebenarnya yang anda telah lihat itu merupakan Maskot Kota Jakarta yang terabaikan oleh kita. Karena habitat yang rusak oleh tangan jahat manusia, sehingga keberadaan mereka sangat terancam, bahkan mereka sempat diketahui hampir mendekati kepunahan.
Tetapi karena ada Program Rehabilitasi Elang Bondol di Pulau Kotok, kata Punah sepertinya bisa hilang dari telinga kita. Program ini di bangun oleh sebuah organisasi yang dikenal dengan nama JAAN (Jakarta Animal Aid Network) dengan dukungan dari Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu dan warga di Kepulauan Seribu program ini dapat berjalan dengan baik. Burung elang yang berada disini kebanyakan merupakan burung hasil sitaan oleh Polisi hutan dan ada juga yang merupakan hasil penyerahan dari masyarakat. Disini burung-burung tersebut akan menjalani beberapa proses yang pada proses akhir burung tersebut akan dilepas kembali ke alamnya.
Salah satu individu yang berhasil di lepas ialah Gojele, dimana sekarang ia sedang mempunyai 2 ekor anak.



Walaupun program ini sudah berjalan cukup baik, tetapi masih ada beberapa kendala yang menghambat jalan program ini. Salah satu kendala yang cukup berat adalah masih maraknya Perdangan Satwa Liar yang ilegal. Banyak orang yang ingin mempunyai burung elang karena mereka akan dianggap seperti "Pria Sejati", tetapi semua itu adalah kesalahan yang sangat besar. Oleh karena kesalahan dalam pemikiran ini membuat seseorang rela membeli burung tersebut untuk mendapatkan nilai lebih dari orang lain.
Karena kurangnya pembelajaran dan ilmu membuat masalah ini terus muncul, bahkan sampai sekarangpun makin parah. Sampai sekarang perdagangan elang bondol dan beberapa satwa yang dilindungi masih sangatlah besar.

Oleh karena itu untuk menghilangkan kata punah kita harus mendukung Program Rehabilitasi ini dan yang paling penting adalah menghentikan perdangan ini, dan memberi edukasi kepada semua orang agar mereka paham dan tidak melakukan kesalahan ini lagi.


SELAMATKAN ELANG BONDOL
HENTIKAN PERDAGANGAN SATWA LIAR
http://www.jakartaanimalaid.com/

Berlangganan update artikel terbaru via email:

3 Responses to "Keberadaan Maskot Kota Jakarta"

  1. Di Malaysia di panggil Helang Merah, baru saya tahu ia maskot kota Jakarta.

    BalasHapus
  2. terus dimonitor aja bro. baik yang di alam maupun yang di sangkar/pasar. ada info, salah seorang anggota RCI (Raptor Club Indonesia) bisa memiliki elang sampai seratus lebih, per orang!

    selamat berjuang bro...
    salam hangat selalu dari baluran...

    BalasHapus
  3. @pratapapa81 : Anda dapat info klo member RCI ada yg memiliki sampe 100 ekor lebih [er orang darimana? tolong tunjukkan orangnya, karena saya salahsatu member dari RCI. Dan setahu saya di RCI ada aturan 1 orang hanya boleh melatih 1 ekor, maksimal 3 ekor (khusus yang tingkatan falconrynya sudah mencapai master). Mohon penjelasannya

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel